Pengertian dan Contoh ASKEP

Contoh ASKEP
Contoh ASKEP – Setiap orang harus selalu bekerja sesuai dengan prosedur yang ada. Begitu juga dengan profesi perawat yang bertugas untuk merawat pasien, sehingga mereka dapat sembuh terbebas dari penyakit yang dideritanya. Hal yang paling penting untuk dipahami yaitu pengertian dan contoh ASKEP. Anda akan deijelaskan dengan singkat mengenai masing-masing dari hal tersebut.

Pengertian dari Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Carpenito (1999), Asuhan keperawatan adalah serangkaian dari kegiatan yang harus dirancang secara matang dan sangat bervariasi, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pembentukannya. Contoh ASKEP yang paling mendasar yaitu melakukan pembuatan dokumentasi keperawatan dengan lama waktu yang sekitar 35 – 40 menit.

Waktu yang demikian itu diperlukan seorang perawat untuk melakukan pengulangan, terutama bila dokumentasi keperawatan kurang lengkap. Dokumentasi tersebut berisikan mengenai seluruh data dari pasien. Misalkan saja pencatatan mengenai pengkajian penyakit, diagnosa terhadap penyakit pasien, rencana tindakan, tindakan keperawatan yang diambil, dan juga evaluasi dari seluruh data pasien.

Contoh ASKEP Pasien Kejang Demam

Kejang demam merupakan sakit kejang yang timbul akibat adanya kenaikan suhu tubuh yang mana suhu tersebut lebih dari 38,40oC dan tidak terdapat adanya infeksi pada susunan saraf pusat. Penyakit kejang demam ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu kejang demam sederhana dan juga kompleks.

Sebagian besar dari orang asia mengalami kejang demam sederhana. Terkadang penyakit ini dapat terjadi pada seorang bayi yang mana harus segera dilakukan langkah pencegahan untuk menghindari kerusakan pada sel-sel otak bayi.

Contoh ASKEP untuk pasien kejang demam adalah membuat pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Masing-masing dari bagian tersebut akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut.

1. Pengkajian

Pada bagian ini, seorang perawat diharuskan untuk mengetahui segala macam dari identitas pasien, identitas orang yang bertanggung jawab atas pasien, riawayat keperawatan pasien, riwayat kesehatan keluarga, pola perkembangan pasien, dan pemeriksaan fisik.

Pada bagian riwayat keperawatan pasien, perawat diharuskan untuk bertanya mengenai keluhan utam yang terjadi pada sang bayi. Kemudian, perawat juga harus bertanya mengenai apakah sang bayi pernah masuk dan dirawat di rumah sakit sebelumnya.

Kemudian, perawat harus mengumpulkan informasi mengenai riwayat kesehatan keluarga dengan jalan bertanya secara langsung kepada orang tua tersebut. Perawat harus mampu mengetahui apakah ada anggota keluarga lainnya yang juga pernah mengidap penyakit yang serupa.

Adakalanya, perawat juga perlu untuk mengumpulkan informasi mengenai riawayat psikososial dari klien. Bagian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu intrapersonal dan juga interpersonal. Pada bagian intrapersonal, perawat harus bisa menyadari bagaimana kondisi psikis dari klien, seperti sedih dan juga khawatir.

Perawat juga harus dapat mengawasi mengenai bagaimana klien menjalin hubungan dengan orang lain di sekitarnya. Sedangkan, pemeriksaan fisik adalah pengumpulan data mengenai kondisi kesadaran pasien, tanda-tanda vital pasien.

2. Diagnosa Keperawatan

Perawat juga harus mampu membuat laporan mengenai diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan ada tidaknya kenaikan suhu yang terkait dengan patologis, adnaya gangguan volume cairan dari kebutuhan tubuh dengan adanya peningkatan suhu tubuh, dan lain sebagainya. Contoh

Apabila data yang dikumpulkan sudah lengkap, amka Anda dapat beralih ke langkah berikutnya yaitu perencanaan.

3. Perencanaan

Pada bagian ini, setiap diagnose yang diperoleh dianalisa berdasarkan tujuan, intervensi, dan juga rasional. Pada bagian ini, terdapat analisa yang mendalam mengenai keseluruhan hasil diagnosa dan langkah tindakan apa yang akan diambil.

4. Pelaksanaan

Seorang perawat dapat mengambil tindakan setelah menganalisa dan selesai membuat perencanaan. Tahapan ini dilakukan dengan harapan untuk dapat mencapai tujuan yang dikutip dalam perencanaan.

5. Evaluasi

Ini adalah fase paling terakhir dari contoh ASKEP ini yang dilakukan oleh perawat setelah melihat adanya perkembangan pada kilen.

Pada tahapan ini, seorang perawat juga haris dapat melihat apakah hasil yang dicapai baik atau tidak.